Harga emas terus
melambung, membuat banyak orang tertarik berinvestasi emas, khususnya logam
mulia (LM) karena berharap dapat meraup keuntungan tak sedikit.
Ingin mencoba? Berikut
tips dari pedagang emas di kawasan Blok M Jakarta, khususnya bagi masyarakat
pemula yang akan berinvestasi emas.
Pedagang emas, Rozik
(29), mengatakan bagi pemula lebih baik berinvestasi di LM dibanding perhiasan,
karena harga LM cenderung lebih stabil dan tidak ada potongan yang besar ketika
akan dijual kembali.
"Yang pasti logam
mulia, minimal 25 gram. Sebab, kalau yang kecil-kecil jatuhnya lebih mahal,
kalau punya uang mending yang 100 gram, soalnya jatuhnya lebih murah, bisa beda
Rp35 ribu per gramnya dengan yang kecil," kata pemilik Toko di kawasan
Blok M, Jakarta.
Investasi emas, kata
Rozik, itu mudah. Jika harga emas turun, segera beli, kemudian ketika harga
emas itu naik, segera jual. "Tapi jangan hanya sebentar, minimal enam
bulan lah," ungkapnya.
Lalu, jika pemilik emas memerlukan uang dalam waktu mendadak, Rozik menyarankan untuk menggadaikannya. Terutama jika orang itu masih suka dengan emas miliknya dan masih ingin memiliki mes,kipun harga gadai selalu jauh dari harga jual pasaran.
Lalu, jika pemilik emas memerlukan uang dalam waktu mendadak, Rozik menyarankan untuk menggadaikannya. Terutama jika orang itu masih suka dengan emas miliknya dan masih ingin memiliki mes,kipun harga gadai selalu jauh dari harga jual pasaran.
"Tapi kalau nggak
perlu uang, ya disimpan saja di rumah atau di safety deposit box, di
bank-bank pemerintah lebih aman karena jaminannya kan pemerintah, biayanya juga
murah. Ada yang setahun Rp250 ribu, ada di BRI cuma Rp150 ribu,"
ungkapnya.
Jika harus
menggadaikannya, Rozik menyarankan, digadaikan di pegadaian dengan alasan sudah
terpercaya dibanding lainnya. "Kalau di pegadaian juga taksirannya lebih
bagus," pungkasnya.
Sementara itu, seorang pedagang lainnya juga menyarankan untuk berinvestasi di LM bagi pemula. Namun, ia juga menegaskan itu semua tergantung pada kebutuhan masing-masing orang.
"Terserah orang, kalau mau dipakai ya perhiasan, kalau mau investasi saja ya batangan (LM). Sebab, kalau harga naik begini lebih banyak yang ke batangan," kata pemilik 'Toko Mas Menteng', Suryani, kepada VIVAnews.com ditemui terpisah.
Sementara itu, seorang pedagang lainnya juga menyarankan untuk berinvestasi di LM bagi pemula. Namun, ia juga menegaskan itu semua tergantung pada kebutuhan masing-masing orang.
"Terserah orang, kalau mau dipakai ya perhiasan, kalau mau investasi saja ya batangan (LM). Sebab, kalau harga naik begini lebih banyak yang ke batangan," kata pemilik 'Toko Mas Menteng', Suryani, kepada VIVAnews.com ditemui terpisah.
Untuk masyarakat yang
tertarik investasi LM, kata Suryani, lebih baik minimal 100 gram dengan alasan
jika di bawah itu harga jualnya akan mengikuti harga yang 100 gram artinya
lebih murah.
"Misalnya, yang
100 gram itu saya jualnya Rp540 ribu per gram, saya belinya Rp530 ribu per
gram, selisihnya sekitar Rp10-15 ribu saja. Tetapi kalau yang ukuran lima gram,
saya jualnya Rp560 ribu per gram, saya belinya Rp530 ribu per gram, selisihnya
kan ada Rp30 ribu," ungkapnya.
Hal itu terjadi, kata Suryani, karena harga jual setiap batang emas berbeda-beda, namun harga beli kembali itu rata-rata menggunakan standar harga beli ukuran 100 gram. "Makanya saya anjurkan yang 100 gram," kata Suryani.
Hal itu terjadi, kata Suryani, karena harga jual setiap batang emas berbeda-beda, namun harga beli kembali itu rata-rata menggunakan standar harga beli ukuran 100 gram. "Makanya saya anjurkan yang 100 gram," kata Suryani.
Sedangkan cara
penyimpanannya, lanjut Suryani, pada investasi emas cukup mudah. Beberapa orang
memilih menyimpannya sendiri di rumah, namun ada beberapa orang yang disimpan
di safety deposit box (SDB) di bank.
"Jangan digadai,
kan bayar bunga tuh, mending disimpan saja di SDB di bank, kalau butuh baru
digadaikan," tuturnya.
Sumber :
www.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar