Produk Indonesia tampil di Harrods Departemen Store, pusat
perbelanjaan bergengsi di London, Inggris. Tidak semata pamer di etalase atau
window seperti halnya tahun lalu, tetapi kali ini produk Indonesia benar-benar
tampil dan mewarnai kemewahan yang dihadirkan Harrods.
Di lantai 3, di areal seluas 360 meter persegi, berbagai produk
kreatif Indonesia tertata rapi, menarik, dan elegan. Memikat hati para
pengunjung, baik warga Inggris maupun turis mancanegara dari Timur Tengah atau
dari Eropa daratan.
Mereka yang hadir mengamati satu demi satu produk Indonesia.
Sesekali tampak gurat kekaguman di wajah mereka. Terkadang tampak pula rasa
penasaran. Tetapi setelah membaca narasi dari setiap produk yang dipamerkan,
beberapa di antaranya langsung mengangguk paham.
Tak jarang, pengunjung terlihat kagum tatkala melihat produk
kreatif yang ditampilkan didesain rumit, dengan tingkat kesulitan tinggi.
Mereka bisa memahami betapa kuat kesungguhan yang terpancar dari setiap guratan
tangan penciptanya.
Tidak heran pula, pada soft launching, sudah laku terjual senilai
3.000 poundsterling atau sekitar Rp 42 juta. Utamanya untuk produk kreatif
busana. Padahal, pameran dan penjualan produk berlangsung dari 31 Juli-26
Agustus 2011.
Tahun lalu, Indonesia hanya bisa memajang produk-produknya di window.
Kalaupun ada show
case, menyempil. Tetapi kali ini, dengan alokasi dana Rp 4 miliar
untuk keseluruhan kegiatan, Indonesia sudah diperbolehkan menjual aneka produk
kreatif.
Mulai dari produk daur ulang seperti tas dari spanduk bekas yang
dikerjakan rapi, wadah aluminium dari bekas velg mobil yang dikerjakan sangat
prima, berbagai aksesori dari perak dan kuningan khas capung, besek dari tulang
belakang ikan, kertas kado yang dihias menawan dari kertas bekas semen, wayang,
kain sutra, aneka perhiasan dari perak, berbagai wadah dari kayu sisa bangunan
yang berusia puluhan tahun.
Tak ketinggalan berbagai produk busana karya perancang kondang
Indonesia Ghea Panggabean. Tampilnya berbagai produk dari bahan daur ulang itu
seolah ingin mengatakan bahwa sampah itu sebenarnya masih bisa berguna.
Barang-barang yang dijual di Harrods itu berkualitas tinggi karena
dikerjakan dengan sangat rapi dan hati-hati. Barang-barang itu juga tampil di
sana setelah melalui seleksi ketat dari manajemen Harrods. Sebagai pusat
perbelanjaan ternama dan berkelas, Harrods tentu tidak akan main-main dalam
menetapkan kualitas produk yang ditampilkan di sana.
Terkait tampilnya Indonesia di Harrods, Menteri Perdagangan Mari
Elka Pangestu mengatakan, target utama Indonesia melakukan promosi dan menjual
aneka produk kreatif untuk membangun citra Indonesia di mata dunia (nation
branding). ”Banyak masyarakat di luar Indonesia yang belum paham
kehebatan Indonesia, baik kekayaan alam maupun kapasitas kreativitasnya,”
katanya.
Mari mengatakan, upaya menampilkan citra Indonesia di mata dunia
tidak akan berhenti sampai di sini. Tahun depan, Indonesia masih akan
menampilkan diri di Harrods. Tidak hanya menjual produk kreatif, tetapi juga
akan menjual makanan. ”Kita memiliki waktu 12 bulan untuk mempersiapkan diri,”
katanya
Mari berharap, tahun depan bisa menyajikan produk makanan khas
Indonesia. Seperti kopi luwak, teh, dan cokelat. ”Kalau ini bisa dilakukan,
tentu sangat bagus karena akan semakin banyak orang yang mengenal kehebatan
Indonesia dan produk Indonesia,” katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Octavian Thamrin
mengatakan, produk Indonesia sangat berkualitas. Yang dibutuhkan hanya
kesempatan untuk bisa tampil dan dikenal luas di pentas dunia, dan promosi di
Harrods adalah pilihan tepat. Apalagi setiap bulan, Harrods dikunjungi sekitar
1,4 juta orang.
Upaya pemerintah mengembangkan industri kreatif dan membangun
citra di dunia tidak hanya itu. Mari Pangestu secara khusus meminta kerja sama
di bidang industri kreatif dan standardisasi produk dengan Inggris. Inggris
juga mendukung upaya Indonesia melakukan kesepakatan kerja sama pengembangan
ekonomi Indonesia-Uni Eropa.
Pemerintah sudah meretas jalan. Kini, giliran menanti lebih banyak
lagi karya kreatif anak bangsa untuk ditampilkan di berbagai pusat bisnis
dunia.
Sumber :
www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar