Senin, 07 November 2011

Krakatau Steel Raih Pinjaman USD450 Juta

JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan mengajukan pinjaman senilai USD450 juta tahun ini. Adapun pinjaman tersebut, dialokasikan perseroan guna pembangunan pabrik besi.

"Insa Allah approval tahun ini, sudah request proposal ke beberapa bank. Baik bank dalam negeri maupun bank luar negeri, akan dilakukan bulan ini nilainya USD450 juta," ungkap Direktur keuangan PT Krakatau Steel, Sukandar, saat ditemui usai Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (7/11/2011).

Dikatakannya, hingga akhir November ini, perseoran akan mengumumkan nama bank yang telah menyetujui pengajuan pinjaman tersebut. "Bank-nya campur, Bank asing juga ada, bank lokal juga. Pinjaman ini akan digunakan untuk blast furnance," tandasnya.

Sekadar informasi, KRAS merencanakan dana tersebut digaunakan untuk membangun pabrik-pabrik besi dengan menggunakan sistem tanur tinggi (blast furnance). Hal ini sesuai dengan rencana revitalisasi perseroan.

Pabrik blast furnance yang akan dibangun berkapasitas 1,2 juta ton per tahun dan direncanakan akan mulai dibangun pada kuartal II-2011.

Pembangunan pabrik ini membutuhkan dana sebesar Rp5,16 triliun. Dengan rincian Rp4,6 triliun untuk EPC, biaya praoperasi sebesar Rp66,77 miliar, biaya bank Rp324,2 miliar bunga pinjaman selama masa konstruksi Rp161 miliar. Dalam pembangunan pabrik tersebut, Fazwar menyatakan jika pemenang tender dari proyek tersebut adalah China.

Sebelumnya, pada awal Juli lalu KRAS menyatakan telah memperoleh pinjaman yang berasal dari China Investment Corporation (CIC) sebesar USD600 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk engineering.

Pinjaman tersebut akan dicairkan sebesar 5-7 persennya terlebih dahulu dari total USD600 juta tersebut. Di mana pinjaman tersebut akan dicairkan pada kuartal II tahun ini.

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyatakan keinginannya untuk menambah kepemilikan saham di PT IndoJapan Steel Center, di mana kepemilikan saham KRAS baru 10 persen.Diakuinya, jika ada kesepakatan antara IndoJapan dengan KRAS dalam hal pasokan bahan baku, di mana KRAS akan memasok 20-25 persen bahan baku dari total kapasitas bahan baku yang diproduksi KRAS.

Sebagai informasi, sebanyak empat produsen baja yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Nippon Steel Trading Co Ltd Jepang, PT Adyawinsa Dinamika, dan PT Dwijaya Sentosa Abadi saling sepakat untuk mendirikan perusahaan patungan yang diberi nama PT IndoJapan Steel Center.

Total investasi yang dibutuhkan untuk tahap awal adalah sebesar USD38 juta, dengan modal awal sekira Rp100 miliar.

Rencananya, perusahaan itu akan memproduksi baja khusus untuk sektor automotif nasional melalui pabriknya yang berlokasi di Kawasan Industri Mitra Karawang, Jawa Barat. Pabrik itu akan mulai dibangun pada November 2011 dan selesai awal 2013 mendatang.

Sumber:
www.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar