JAKARTA - Pemerintah yakin adanya kerja sama antara Indonesia dengan Jepang, akan mengalahkan kerja sama Jepang dengan Thailand.
"saya yakin jepang akan menempatkan Indonesia sebagai tempat yang penting. Dalam waktu singkat kita akan kalahkan Thailand," ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa.
Menurut Hatta, pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru Indonesia yang tinggi menjadi daya tarik Jepang untuk investasi di Indonesia. "Mereka (Jepang) tidak bisa mengelak dari kita, bahwa kelas menengah baru Indonesia itu tumbuh delapan sampai sembilan juta orang per tahun," jelas Hatta. Dengan meningkatnya masyarakat kelas menengah di Indonesia, membuat permintaan akan barang teries akan meningkat. Hal ini tentu menjadi faktor peningkatan kualitas dan suplai produksi.
Selain itu, komitmen Indonesia untuk mensuplai gas dan energi ke Jepang membuat Jepang tertarik berinvestasi di Indonesia. Dan hasil kerja sama ini diyakini dapat mengalahkan kerja sama Jepang dengan Thailand. Sekarang Jepang melihat Indonesia bukan sebagai mitra kerja yang menguntungkan, tetapi seperti seorang sahabat.
Seperti diketahui, kesepakatan kerja sama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang pada prinsipnya bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi kedua negara. Salah satu yang disepakati dalam IJEPA adalah kerja sama meningkatkan daya saing industri atau yang lebih dikenal dengan Manufacturing Industrial Development Center (MIDEC). Kesepakatan kerja sama IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang pada prinsipnya bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi kedua negara. Salah satu yang disepakati dalam IJEPA adalah kerja sama meningkatkan daya saing industri atau yang lebih dikenal dengan Manufacturing Industrial Development Center (MIDEC).
"Di Jepang ada beberapa tempat sebagai pusat UMKM contohnya di Tokyo ada Otako. Nah, di Indonesia juga ada tempat seperti itu, dari Japan International Cooperation Agency (JICA) tujuannya untuk menguatkan, sehingga dilakukan studi pada Maret lalu," ungkap Representativ JICA di Indonesia, Shinici Tanaka saat seminar MIDEC, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (15/6/2011).
Ministry of Economy, Trade and Industry Jepang Mr Katsuhito menyatakan, ada tiga poin penting dalam kebijakan industri tekstil antara Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
"Yang pertama harus saling memahami industri masing-masing, kedua sama-sama meningkatkan kegiatan yang menajdi prioritas dan yang terakhir melaksanakan proyek yang saling menguntungkan," ungkap Katsuhito. Dirinya menjelaskan, kesepakatan kerja sama IJEPA yang sudah berjalan dari 2008 ini membawa beberapa poin usulan dari pemerintah Indonesia untuk Jepang. Usulan tersebut di antaranya adalah bantuan kemudahan ekspor ke pasar Jepang.
"Ada beberapa poin usulan dari Indonesia untuk Jepang yaitu kemudahan ekspor ke pasar Jepang, serta yang paling penting adalah mengkaji tekstil dari bahan-bahan alami," terangnya. Terakhir, sebelum kerjasama tersebut berlangsung dilakukan peninjauan untuk kedua negara, mengenai industri tekstil yang baik untuk kedua negara, yang aman itu berlangsung pada Desember 2008. "Selanjutnya terdapat misi kedua yaitu Februari 2009, tindak lanjut dari misi pertama yaitu mengirim expert dari Jepang untuk melihat langsung industri tekstil di bandung," pungkasnya.
Sumber :
www.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar