Selasa, 12 November 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI

  • POLA DEDUKTIF                                          
Nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dollar AS. Menurut data Bank Indonesia (BI) kurs tengah rupiah pada perdagangan terakhir, Jumat (25/10) berada di posisi Rp 11.142 per dollar AS atau naik sekitar 1,12 persen.  Jika di bandingkan dengan pekan lalu rupiah menguat 2,8 persen dan berada di posisi Rp 11.015 per dollar AS. Namun jika dilihat dari posisi tertinggi yang pernah dicapai sepanjang tahun 2013, yaitu pada tanggal 5 September rupiah sempat berada di posisi Rp 11.649 dan menjadikan Rupiah menguat sekitar 5,44 persen sejak 5 September lalu.

Nilai tukar dollar AS mengalami pelemahan terhadap mata uang global. Bahkan di Asia, nilai tukar dollar AS melemah 0,2 persen atas yuan dan 0,1 persen atas peso.  Pelemahan ini terjadi karena tersebarnya kabar mengenai spekulasi The Fed.

Kenaikan Rupiah tidak mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun 2013 saja IHSG turun sekitar 5,57 persen dan tercatat penjualan bersih investor asing sebesar Rp 11,3 triliun. Tetapi pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG di tutup pada level 13,99 atau turun sekitar 0,30 persen ke posisi 4.580,85. Pada perdagangan tersebut, tercatat penjualan bersih investor asing sebesar Rp 133 milyar.

Disaat program stimulus moneter oleh Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve (The Fed) belum pasti kelanjutannya, banyak investor yang mulai melepas saham-saham unggulan. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya kabar bahwa The Fed akan mempertahankan stimulusnya sudah sampai di telingga para investor. Menurut kabar tersebut The Fed akan kembali memepertahankan stimulusnya setelah pengumuman penurunan survei Manufacturing Purchasing Managers Index AS dan pengumuman data ketenagakerjaan yang variatif. 

Sumber:
Ben. “Rupiah Lanjutkan Penguatan IHSG Masih Tunggu Sentimen”. Kompas: 28 Oktober 2013, halaman 17.

Keterangan:
Artikel ini menggunakan pola penulisan deduktif, dimana gagasan utama dari tiap – tiap paragraf ada di awal paragraf, dan kalimat yang digaris bawah merupakan gagasan utama dari paragraf tersebut.


  • POLA INDUKTIF
Banyak Investor Asing beranggapan bahwa, krisis ekonomi yang saat ini melanda Indonesia akan sampai di titik terburuk seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2008. Tetapi seiring berjalannya waktu, krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak Juli lalu kini mulai membaik. Hal ini dibuktikan dengan masih bertahannya sejumlah investor asing yang tetap setia menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satu sektor yang di minati saat ini oleh investor adalah industri asuransi. Pasar modal pun optimis, Industri Asuransi akan tumbuh sebesar 25 persen di tahun 2014.

Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6 persen dalam lima tahun terakhir dan estimasi pertumbuhan hingga 5,6 persen. Lalu ditambah dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini sebesar 250 jiwa membuat Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Dimana sekitar lebih dari 60 persen penduduk Indonesia adalah kelompok menengah dan kelompok menengah atas. Menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar yang menggiurkan bagi industri asuransi.

Asuransi sendiri merupakan suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertangung dengan menerima premi untuk memberikan pernggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuantungan yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu. Jadi dengan memiliki asuransi, kita dapat menghindarkan segala resiko yang mungkin akan terjadi kepada pihak yang akan menanggung segala resiko tersebut, dalam hal ini yaitu pihak asuransi. Hal itu lah yang menjadi alasan perlunya kita memiliki asuransi.

Di Indonesia sendiri produk yang di tawarkan oleh perusahaan asuransi pun bermacam – macam. Mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi keselamatan kerja, dan sebagainya. Namun dari sekian banyaknya produk yang di tawarkan oleh jasa asuransi, banyak diantaranya berasal dari perusahaan asuransi asing. Di Indonesia sendiri 50 persen pangsa pasar dikuasai oleh perusahaan asuransi asing yang ada di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia mulai menghimbau kepada calon emiten dan emiten yang sudah ada di BEI untuk memperbanyak melepas sahamnya kepada publik, agar peran masyarakat mulai semakin besar. Pada tahun 2014 nanti diharapkan ada sekitar 30 emiten baru yang akan melantai di bursa. Bahkan  saat ini saja, sudah ada 20 emiten baru yang akan menawarkan saham perdananya tahun depan. Ini mencerminkan sifat optimis pasar modal terhadap industri asuransi sehingga dapat menjanjikan pertumbuhan yang lebih maksimal di masa mendatang.

Sumber:
Idr & Ben. “Pasar Modal Optimis Industri Asuransi Tumbuh 25 Persen”. Kompas: 25 Oktober 2013, halaman 18.

Keterangan:
Artikel ini menggunakan pola penulisan induktif, dimana gagasan utama dari tiap – tiap paragraf ada di akhir paragraf, dan kalimat yang digaris bawah merupakan gagasan utama dari paragraf tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar