Jumat, 19 Juni 2015

TUGAS SOFTSKILL 4 AKUNTANSI INTERNASIONAL



INFLASI DI NEGARA PERU

A.    INFLASI
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

PENYEBAB INFLASI
Inflasi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas /uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).

JENIS INFLASI
1. Berdasarkan Asalnya :
a) Inflasi dari dalam negeri : terjadi akibat defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal
b) Inflasi dari luar negeri : terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

2. Berdasarkan Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap Harga :
a) Inflasi Tertutup (Closed Inflation) : jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.
b) Inflasi Terbuka (Open Inflation) : jika kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum

3. Berdasarkan Keparahannya :
a) Inflasi Ringan : kurang dari 10% per tahun
b) Inflasi Sedang : antara 10% sampai 30% per tahun
c) Inflasi Berat : antara 30% sampai 100% per tahun
d) Hiperinflasi : lebih dari 100% per tahun

B.     INFLASI DI NEGARA PERU
Negara ketujuh yang mengalami hiperinflasi adalah Peru kurun Juli 1990 hingga Agustus 1990 dengan inflasi 5% membuat harga barang melonjak dua kali lipat setiap 13 hari, 2 jam. Menurut sejarahnya, hiperinflasi terjadi karena pertempuran panjang. Ini menjadi inflasi kedua di abad ke-20. Selama paruh pertama tahun 1980-an, Presiden Peru pada masa itu Fernando Belaunde dihadapkan dengan kebijakan penghematan yang diberlakukan pemberi pinjaman IMF menyusul krisis keuangan Amerika Latin yang dimulai di awal dekade.

C.    GAMBARAN NEGARA PERU
Republik Peru (bahasa Spanyol: Perú; bahasa Quechua dan bahasa Aymara: Piruw) adalah sebuah negara di Amerika Selatan bagian barat, berbatasan dengan Ekuador dan Kolombia di utara, Brasil di timur, Bolivia di timur, tenggara, dan selatan, Chili di selatan, dan Samudra Pasifik di barat. Peru merupakan negara yang kaya dalam budaya antropologi dan dikenal sebagai tempat lahir Kerajaan Inca yang beribu kota di Machu Picchu.

SEJARAH NEGARA PERU
Sebelum orang Spanyol tiba, Peru merupakan letak dari berbagai kebudayaan pra-Inca dan kemudian, Kerajaan Inca. Francisco Pizarro mendarat di pantai Peru pada 1532, dan pada akhir 1530-an, Peru menjadi Virreinato dan sebuah sumber emas, dan perak utama bagi Kerajaan Spanyol.
Peru mengumumkan kemerdekaannya dari Spanyol pada 28 Juli 1821 berkat aliansi antara tentara Argentina José de San Martín, dan tentara Neogranadine Simon Bolivar. Presiden terpilih pertamanya, tetapi, tidak berkuasa sampai 1827. Dari 1836 sampai 1839 Peru, dan Bolivia menjadi satu dalam Konfederasi Peru-Bolivia, dibubarkan setelah konflik bersenjata dengan Chili dan Argentina. Antara tahun ini, ketidakamanan politik tidak berakhir, dengan tentara sebagai kekuatan politik yang penting.
Sekali lagi, antara 1879, dan 1883, Peru, dan Bolivia membuat aliansi, dan berperang melawan Chili dalam Perang Pasifik. Setelah peperangan berakhir (dengan kehilangan provinsi Tarapaca), kestabilan politik tercapai, selama masa awal 1900-an; sampai Augusto Leguia dan kediktatorannya datang.

POLITIK
Presiden Alejandro Toledo adalah pemimpin negara Peru saat ini, dan Ketua Perú Posible. Ia terpilih dengan 53% suara pemilih pada pemilu babak kedua tahun 2001, dan mengalahkan mantan presiden sosialis Alan García Pérez. Perú Posible meraih 45 kursi dari 120 kursi parlemen. Untuk posisi kedua, dan ketiga, masing-masing diduduki Partido Aprista Peruano (PAP, 28 kursi) pimpinan Alan García Pérez, dan Unidad Nacional (UN, 17 kursi) pimpinan Lourdes Flores Nano.

WILAYAH
Wilayah Peru dibagi menjadi 25 region (jamak:regiones; tunggal: región). Region ini dibagi menjadi provinsi, yang terdiri dari distrik. Peru memiliki 180 provinsi, dan 1747 distrik. Area yang ditempati oleh kota Lima disebut Lima Metropolitana (Metropolitan Lima) dan tidak termasuk region manapun.
Hingga 2002, Peru dibagi menjadi 24 departamentos (departemen), dan banyak orang masih menggunakan istilah ini untuk menunjuk region yang sekarang ini, meskipun departemen ini sudah tidak berlaku.
·         Huánuco

GEOGRAFI
Peru terletak di Amerika Selatan bagian barat, berbatasan dengan Samudra Pasifik Selatan, antara Chili dan Ekuador. Dia juga berbatasan dengan Kolombia, Brasil, dan Bolivia.
Dataran pantai barat dipisahkan dengan dataran rendah hutan Basin Amazon di selatan dengan Andes yang tinggi, dan kasar di tengah. Di perbatasasan Bolivia terdapat Danau Titicaca, danau tertinggi ternavigasi di dunia dengan ketinggian 3821 m.

EKONOMI
Ekonomi Peru telah menjadi peningkatan orientasi pasar, dengan privatisasi utama diselesaikan sejak 1990; dalam industri pertambangan, listrik dan telekomunikasi. Berkat investasi asing yang kuat, dan kerja sama antara pemerintahan Alberto Fujimori, IMF dan Bank Dunia, pertumbuhan kuat berlangsung pada 1994-1997, dan inflasi terkendali. Pada 1998, dan 1999, dampak El Niño pada pertanian, krisis finansial Asia, dan ketidakstabilan di pasar Brasil memotong pertumbuhan. Peru berhasil mengatur negosiasi yang menyeluruh untuk Fasilitas Dana Tambahan dengan IMF pada Juni 1999, meskipun dia harus beberapa kali menegosiasikan targetnya. Tekanan dalam pengeluaran bertambah di pemilihan 2000.

Urutan internasional
·         Reporters sans frontieres - indeks kebebasan press sedunia 2004: Urutan ke-123 dari 167 negara
·         Indeks Pembangunan Manusia 2004: Urutan ke-85 dari 177 negara

BUDAYA
Spanyol merupakan bahasa resmi negara tetapi kaum pendatang masih menggunakan bahasa mereka masing-masing. Di samping itu terdapat 17 bahasa orang asli yang utama, termasuk Quechua dan Aymara.
Di Peru ada sebuah festival yang bernama Takanakuy[2]. Di festival ini, para penduduk lokal akan berkelahi tangan kosong dengan sesama penduduk sekitar. Baik laki-laki, anak-anak, orang tua, bahkan perempuan turut serta dalam festival ini.

D.    KEBIJAKAN NEGARA PERU DALAM MENGATASI INLASI
Kebijakan Awal Presiden Alberto Fujimori
Terpilihnya Alberto Fujimori sebagai presiden Peru pada tahun 1990 merupakan bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan sebelumnya yaitu Gracia. Dengan terpilihnya Fujimori rakyat Peru berharap dapat keluar dari krisis ekonomi. Pada saat kampanye, Alberto Fujimori menekankan bahwa kebijakan ekonomi yang akan diambilnya nanti jika terpilih, adalah kebijakan yang memihak pada rakyat kecil. Hal tersebut menyebabkan dukungan kepada Fujimori banyak datang dari masyarakat bawah.
Ketika menjabat sebagai presiden, Fujimori mendapatkan kenyataan bahwa ia dihadapkan pada masalah ekonomi yang begitu pelik, tingkat inflasi yang tinggi mencapai sekitar 2.775%, defisit anggaran, sampai hutang luar negeri yang melimpah sampai sebesar 24 milyar US dollar yang masih menunggak dan hutang yang sudah jatuh tempo terhadap IMF sebesar 2 milyar US dollar, ditambah krisis kepercayaan dari badan keuangan internasional dalam memberikan bantuan serta, sulitnya mencari investor asing yang baru akibat buruknya iklim investasi ditambah situasi keamanan saat itu yang kurang kondusif. Dalam persepsinya untuk mengatasi berbagai krisis tersebut beberapa minggu setelah kemenangannya dalam pemilu 1990, Fujimori melakukan lawatan ke Washington dan Tokyo guna mendapatkan dukungan serta bantuan dana. Hasil dari kunjungan tersebut menyiratkan bahwa komunitas keungan internasional tidak akan memberikan pinjaman lagi kecuali Fujimori bersedia untuk mengubah kondisi ekonomi yang ada pada saat itu, Fujimori kemudian mengajukan usulan guna melunasi kembali pinjaman luar negerinya. Sesampainya di Peru Fujimori menggebrak dengan menunjukan kebijakan ekonominya dengan istilah Fujishock policy.
Berbeda dengan janji yang diucapkannya selama kampanye, kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Fujimori ternyata berlawanan dengan apa yang telah ia janjikan. Beberapa hari setelah pengangkatannya, Fujimori mengeluarkan kebijakan ekonomi yang radikal dalam upayanya dsmengatasi krisis yang terjadi di Peru. Fujishock meliputi melaksanakan privatisasi secara besar besasran, dihapuskannya subsidi dan control harga pada barang barang seperti makanan, minya dan barang barang impor. Selain itu juga mengurangi hambatan hambatan perdagangan seperti pajak, kuota ekspor dan tarif, memotong pengeluaran pemerintah, serta melakukan liberalisasi terhadap nilai tukar mata uang asing.

Kebijakan Pemerintah Peru dalam Mengatasi Krisis Ekonomi
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter menjadi salah satu pilihan dalam mengahadapi hyper inflasi yang dialami Peru. Hal ini dikarenakan deficit anggaran dianggap sebagai pemicu dari timbulnya hyper inflasi di akhir tahun 1980an. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Langkah awal yang digunakan adalah melepaskan kontrol harga dan subsidi. Kestabilan moneter diharapkan tercipta dengan membuat Bank sentral independen dan berkomitmen untuk melakukan beberapa tindakan moneter yang bias menekan inflasi. Inflasi tahunan turun dari 7650% pada 1990 menjadi 139% di tahun 1991, dan turun lagi menjadi 57% pada tahun 1992. Tingkat inflasi terus menurun meskipun tidak bias mengikuti harapan IMF sebesar 25% pada tahun 1993, namun penurunan inflasi ini masih bias ditingkatkan. Cadangan devisa Netto yang dimiliki oleh Bank Sentral meningkat dari sebelumnya minus 105 juta US dollar pada juli 1990 menjadi 2.32 milyar US dollar pada april 1993.
Sejalan dengan komitmen Bank untuk mencegah inflasi, maka tingkat penyediaan uang diatur sedikit sekali, dan tentu saja lebih sedikit dari jumlah inflasi bulanan. Pada saat yang bersamaan, system cadangan yang dibutuhkan, digunakan untuk membantu meningkatkan nilai Nuevo Sol. Ketika bank- bank komersial menawarkan tingkat suku bunga tinggi pada penyimpanan dollar, Bank sentral mencoba menahannya dengan menaikkan nilai deposit sebanyak 50% pada dollar dan menurunkan nilai dposit Nuevo sol menjadi 15% saja.

Kebijakan Tarif
Perubahan pada sistem tarif adalah merupakan indikasi yang paling jelas dari determinasi pemerintahan Fujimori dalam melepaskan kaitannya dengan rezim terdahulu. Dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintahan Fujimori mempersiapkan berbagai tugas guna menghapuskan ketidakefisienan dan pemborosan campur tangan Negara yang diciptkan oleh Gracia. Struktur tariff impor disederhanakan secara besar-besaran. Jumlah tingkat tariff yang dikenakan pada nilai impor ad volarem CIF (cost, insurance and freight) dikurangi dari 56% menjadi 2-15% dan 25%. Kebanyakan barang dikenakan tariff sebesar 15% dan 25% untuk barang-barang konsumsi.

Kebijakan Fiskal
Langkah pertama yang diambil yaitu menyederhanakan sistem. Presiden alberto Fujimori mengurangi jumlah pajak yang dibebankan kepada masyarakat, dengan jaminan bahwa penerimaan Negara dari sektor pajak tidak boleh melebihi 12% dari GDP 1991. Jumlah pajak berkurang dan kini hanya ada lima pajak yang ditarik oleh negara , yaitu :
·         Pajak penjualan (impuesto general a las ventas)
·         Pajak barang konsumsi pilihan (impuesto selective al consumo)
·         Pajak pendapatan (impuesto a la renta)
·         Pajak perusahaan
·         Pajak impor

Selain dari pajak-pajak tersebut, masih terdapat penarikan-penarikan yang dilakukan pemerintah guna menambah anggaran Negara. Salah satu contohnya yaitu penarikan yang dikenakan pada pendapatan (berkisar antara 5 sampai 20%) yang diumumkan pada awal juni 1991. Pajak ini dikumpulkan guna membayar pengeluaran tambahan di paruh tahun kedua yang digunakan untuk membayar peningkatan gaji pegawai negeri. Cara ini mendapat tantangan keras dari kongres. Selain menyederhanakan sistem pajak, Alberto Fujimori juga melakukan pengaturan ulang terhadap badan administrasi pajak, Superintendency of Tax Administration. Jaringan pengawasan ditingkatkan dan kekuasaan Superintendency of Tax Administration diperbesar. Perubahan ini akhirnya terwujud setelah memakan waktu kurang lebih dua tahun, dan akhirnya disahkan pada desember 1992 melalui Undang-Undang Rasionalisasi sistem pajak nasional serta penghapusan hak istimewa dan penyuapan.

Kondisi Ekonomi
Peru mengadopsi sistem ekonomi yang berorientasi pasar dibawah pemerintahan presiden alberto Fujimori. Hal ini bertujuan untuk menyehatkan kembali perekonomian Peru akibat inflasi yang berkepanjangan serta depresi yang berlangsung secara bersamaan pada awal pemerintahannya. Industri yang terdapat di peru antara lain : tambang logam, minyak, perikanandan minyak. Pada sektor pertanian, komoditas pertanian utama peru adalah asparagus, kopi, kapas, beras, kentang, jagung, anggur, pisang, daging sapi, produk-produk susu, ikan . Salah satu hasil kebijakan reformasi ekonomi yang dibawa oleh Fujimori adalah meningkatnya nilai pertumbuhan investasi asing sampai lima kali lipat sejak 1990.

Tabel Investasi Asing Peru
No
Tahun
Akumulasi
investasi
asing
langsung
1
1991
1335
milyar
US
dollar
2
1992
1503
milyar
US
dollar
3
1993
1666
milyar
US
dollar
4
1994
4468
milyar
US
dollar
5
1995
5502
milyar
US
dollar
6
1996
6463
milyar
US
dollar
7
1997
6658
milyar
US
dollar
Sumber : National Commision on Foreign investment and technologies (Conite), 1997

Ekspor Peru mencapai nilai sebesar 23,75 milyar US dollar(estimasi 2006) dengan komoditas ekspor utama ada pada perak, tembaga, minyak mentah dan produk minyak olahan, kopi, kentang, asparagus, tekstil. Negara utama yang mengimpor dari peru berdasarkan presentasenya adalah Amerika serikat 24,1%, China 9,6%, Swiss 7,1%, Kanada 6,8%, Cili 6%, Jepang 5,2%

SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Peru
https://proximitythinktank.wordpress.com/2014/04/06/kebijakan-pemerintah-peru-dalam-mengatasi-krisis-ekonomi-pada-masa-pemerintahan-presiden-alberto-fujimori/
http://vienovidelusion.blogspot.com/2014/04/negara-negara-yang-hiperinflasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar